Musuh Alami Terdiri dari Pemangsa/Predator, Parasitoid dan Patogen
Pemangsa adalah binatang (serangga, laba-laba dan binatang lain) yang memakan binatang lain yang menyebabkan kematian sekaligus. Kadang-kadang disebut “predator”. Predator berguna karena memakan hama tanaman. Semua laba-laba dan capung merupakan contoh pemangsa.
Parasitoid adalah serangga yang hidup di dalam atau pada tubuh serangga lain, dan membunuhnya secara pelan-pelan. Parasitoid berguna karena membunuh serangga hama, sedangkan bedanya dengan parasit adalah kalau parasit tidak membunuh inangnya, hanya melemahkan. Ada beberapa jenis tawon (tabuhan) kecil sebagai parasitoid serangga hama di kebun lada.
Patogen adalah penyakit yang menyerang binatang atau makluk lain. Patogen berguna karena mematikan banyak jenis serangga hama atau penyakit tanaman lada. Ada beberapa jenis patogen, antara lain jamur, bakteri dan virus.
Musuh alami sebaiknya dilestarikan karena mereka merupakan teman dari petani. Semua jenis musuh alami membantu petani dalam mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman. Karena itu, musuh alami janganlah dibunuh maupun dimusnahkan. Langkah pertama dalam hal melestarikan musuh alami adalah dengan tidak menggunakan pestisida kimia. Langkah kedua ialah menjaga berbagai jenis tanaman, terutama tanaman berbunga, di kebun atau sekitar kebun. Jika terdapat bermacam-macam tanaman di kebun, biasanya jumlah musuh alami yang berada di kebun tersebut juga lebih banyak. Langkah ketiga ialah dengan mengusahakan lingkungan yang sesuai untuk kehidupan musuh alami tersebut (konservasi).
Beberapa Jenis Musuh Alami, antara lain :
· Beauveria basiana (Balsamo) Vuillemin, cendawan ini menyerang serangga hama antara lain : wereng batang, wereng daun, penggerek batang padi, penggulung daun, kepinding padi, kepinding hitam, dan kutu banci (Aphids sp.). Spora cendawan B. basiana nampak seperti kapur putih yang menutupi tubuh serangga inangnya.
· Metarrhizium anisopliae (Metchnikoff) Sorokin, Metarrhizium flavoviridae Gams dan Roszypal Cendawan M. anisopliae dapat menginfeksi wereng, kepinding tanah, dan kumbang. Pada awalnya, cendawan tumbuh berwarna putih pada segmen tubuh inang. Bila spora terbentuk, cendawan akan berubah warna menjadi hijau gelap (jika yang menyerang M. anisopliae) atau hijau muda (jika yang menyerang M. flavoviridae).
· Bacillus thuringiensis, Bakteri B. thuringiensis dapat digunakan untuk mengendalikan hama ordo Lepidoptera, Diptera, dan Coleoptera. Bakteri ini juga ada yang infektif terhadap nematoda fitofagus.
· Belalang bertanduk panjang, kumbang coccinella, kumbang mirid, kumbang carabit, labah-labah bermata jalang, labah-labah berahang empat, laba-laba harimau, dan capung merupakan predator hama wereng coklat, wereng hijau, dan wereng punggung putih pada tanaman padi. Kumbang coccinella juga pemangsa hama putih dan penggerek batang padi.
· Semut hitam menyerang hama Helopeltis pada buah kakao.
· Parasit Thripoctenus membunuh hama putih (Thrips tabaci) pada tanaman bawang merah.
· Tawar kemit (Apanteles artonase) merupakan pemangsa hama ulat Artona yang merusak tanaman kelapa, sagu, enau, pinang, salak, kelapa sawit, tebu.
· Kepik merah (Diadyanus) merupakan pemangsa hama bubuk kopi (Hypothenemus) yang menyerang buah kopi di pertanaman.
· Larva Chrysopa dan kumbang Coccinella memangsa kutu dan persik pada tanaman kentang.
· Kumbang Coccinella juga memangsa kutu daun, kutu perisai, dan tungau pada tanaman singkong dan waloh siam.
· Parasit Trichogama menyerang ulat buah (Heliothis) dan pengisap daun (Aphis) pada tanaman kapas.
· Kepik (Rhinocoris) memangsa ulat Prodenia, Heliothis, dan kutu daun pada tanaman tembakau, serta masih banyak lagi musuh-musuh alami dari berbagai jenis hama tanaman yang tidak mungkin disebut satu persatu.
0 komentar:
Posting Komentar